Ngomongin soal oleh-oleh khas Bandung, yang biasanya sering dibeli wisatawan dan turis diantaranya ada Kartika Sari, Primarasa, Brownies Amanda, Batagor Kingsley, juga gorengan tempe di sepanjang jalan Pasteur. Belakangan ada followers kami bertanya, “Min, oleh-oleh yang unik dari Bandung apalagi yah? Ingin mencoba sesuatu yang baru”. Iya juga. Bandung kan kota kreatif, tentu saja oleh-oleh kreatifnya juga banyak! 😉 Karena itu, kami jadi terinspirasi untuk bikin artikel ini.
Nah, untuk teman-teman yg pengen bawa oleh-oleh unik khas Bandung lainnya, kami rangkumkan produk-produk UMKM Bandung yang nggak kalah menarik untuk dijadikan oleh-oleh, berikut ulasannya:
1. Soes Durian & Brownies Durian
Instagram: @belahdoeren
Alamat: Jl. Trunojoyo no. 23, Bandung
Brownies, Nastar, dan Soes Durian ala @belahdoeren
Di Bandung ada restoran Sunda dengan konsep unik, namanya Boemi Mitoha. Dalam bahasa Sunda, Boemi Mitoha artinya adalah Rumah Mertua. Hmm.. kira-kira rasanya seperti apa yah makan di rumah mertua? 😉
Jangan pikirkan mertua yg galak, makan di Boemi Mitoha justru suasananya homey banget! Dekorasinya didominasi oleh kayu dan batu bata sehingga begitu masuk kesan hangatnya terasa.
Untuk makanannya, yang spesial disini adalah bakar-bakaran. Ada aneka macam ikan seperti bawal, nila, gurame, lele, sampai ikan patin juga ada. Dan yang paling bikin kami suka, semua ikan yang dipakai fresh dan diambil dari kolam sendiri. Segar dan dadakan nggak pake bahan frozen yang kelamaan di kulkas 😉
Menu Unik di Boemi Mitoha
Ternyata ngga cuma sekedar dibakar, ada menu yang proses pembakarannya unik karena dibakar di dalam batok kelapa dan di dalam bambu. Nama menunya Ikan Degan, ikan yang dibakar dalam batok kelapa. Setelah digoreng dan dimasak dengan bumbu, ikannya dibakar dalam batok kelapa. Ada aroma smoked yang nikmat banget saat dimakan!
Dari pertama kali liat plang nama “Meatology” di jalan Lombok, Bandung, kami sudah tertarik ingin berkunjung. Namanya catchy banget bikin penasaran, sebagai meatlovers rasanya kami jadi tergelitik ingin mencoba! :))
Begitu masuk, kita akan disambut dengan interior yg unik. Sekeliling ruangannya dipenuh oleh kayu-kayu yang disusun membentuk motif cantik. Tempat makannya cukup luas dan terdiri dari 2 lantai.
interior unik Meatology
Diujung ruangan, ada art di dindingnya
Sesuai namanya, makanan utama disini memang steak. Ada steak lokal, steak import, ikan, juga aneka pasta. Kami suka makanan disini karena rasanya enak dan penyajiannya fine dinning seperti menu-menu yang pernah kita coba di hotel bintang 5. Meskipun demikian, harga makanannya terjangkau loh, kebanyakan berkisar di harga 30ribu-98ribuan. Dengan kualitas bahan dan rasa makanan yg enak, harganya cukup affordable.
Bagi kami yg kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual, nilai plus banget deh buat cafe yang ada Art Space nya 🙂 Aktivitas hunting makanan kita bisa tetep terlaksana plus bisa sekalian refreshing liat karya seni anak bangsa. Suka cafe yang menyediakan art gallery juga? 😉
Salah satu cafe dengan art space favorit kami adalah Salian Art yang terletak di daerah Sersan Bajuri. Konsep Salian Art menarik banget buat kami. Kalo biasanya art yang dipajang di cafe nggak berubah, di Salian Art justru temanya berubah setiap beberapa bulan sekali. Ternyata pamerannya berubah-ubah karena space art gallery nya memang disewakan untuk para seniman memajang karyanya. Keren!
Di area lain, ada banyak kursi untuk kita duduk dan makan. Cafenya adem dengan udara terbuka seperti ini, cantik kan? 😉
One Dollar ice cream atau sering disebut Uncle Ice Cream, salah satu jajanan khas Orchard-Singapore yang selalu bikin kangen balik lagi ke Singapore. Belakangan menu tersebut mulai banyak dijual juga di Indonesia! 🙂 Walaupun citarasa ice creamnya sedikit berbeda, tapi cukup mengobati rasa kangen kami dengan ice cream nan jauh di Singapura sana.
Dari beberapa yang kami coba, salah satu favorit kami adalah Singapore Dairy ice cream yang ada di PVJ Mal. Ice creamnya unik-unik dan texturenya mirip dengan One Dollar ice cream di Singapore.
Di jalan Cikawao ada coffee shop baru loh, Oreste Coffee namanya. Tempatnya nggak begitu besar dan tersembunyi, tapi worth it untuk diburu! 🙂 Oreste Coffee ini cafe nya memang baru buka di Bandung, namun kopi yang mereka gunakan sudah diproduksi sejak tahun 1942 dan 100% robusta dari perkebunan sendiri di Palembang.
Begitu masuk ke dalam cafenya, terasa suasana yang homey, didominasi oleh kayu-kayu, menimbulkan kesan hangat 🙂 Jika kebanyakan coffee shop nggak menyediakan makanan berat, di Oreste justru kamu bisa minum kopi sekaligus makan berat. Banyak pilihan maincourse mulai dari pasta, pizza, sampai menu nasi juga ada. Harganya tergolong murah, berkisar dari 15ribu-40ribuan.
Pas jalan-jalan ke Festival Citylink beberapa waktu lalu, kami melihat ada tenant baru yang dipenuh lampion plus ada tulisan, “San Bao Chi, Chinatown Street Snacks”. Wih, ada street food ala Chinatown yah sekarang? Kira-kira seperti apa yah streetfood di Chinatown? 🙂
Ternyata produk yang dijual San Bao Chi adalah crispy chicken dan chicken skin dengan bumbu. Hmm.. setau kami, bukannya makanan seperti ini biasa disebut Taiwan Street Snack ya?
Setelah membaca asal usul San Bao Chi di web nya, kami pun tau ternyata mereka menyebut “Chinatown Street Snack” karena dijual di daerah pecinan (Chinatown) di kota Semarang. Dalam bahasa Mandarin, Semarang biasa disebut San Bao Long dan ayam disebut Chi. Karena itu, San Bao Chi memang terkenal sebagai jajanan favorit di chinatown night market Semarang 😉 Beruntungnya kita, sekarang mereka buka outlet juga di Bandung!
Buat mahasiswa di sekitaran Unisba, mungkin udah nggak asing dengan Waroeng Bandoeng. Tempatnya asik, menyajikan banyak pilihan makanan yang ramah di kantong mahasiswa. Biarpun namanya ‘warung’, tapi tempatnya luas dengan interior yang apik. Biasanya tempat ini juga sering dijadikan tempat nobar 🙂
Makanannya banyak pilihan, mulai dari yang dijual menggunakan gerobak di bagian depan warungnya, sampai menu yang tertulis di menu. Dengan 10ribu rupiah pun udah bisa dapat semangkok bakso disini 😉
Nasi Marah (22ribu-25ribuan)
Nasi Marah Bali
Salah satu menu yang terkenal di Waroeng Bandoeng adalah Nasi Marah. Nasi goreng pedas berlevel dengan tema dari berbagai macam daerah. Ada Nasi Marah Bali yaitu nasi goreng dengan bumbu khas Bali dengan tambahan sambal matah, Nasi Marah Lembang, Nasi Marah Yogya, Nasi Marah Kampoeng, Nasi Marah Sumatra, dan lain-lain. Semuanya memakai bumbu tradisional khas daerahnya. Kita bisa memilih level pedas 1-5.
Masih ingat deh jaman kuliner dari negara lain belum sebanyak sekarang di Bandung, makan sushi homemade pun rasanya udah unik banget. Banyak kedai bikinan orang lokal yang menjual makanan Jepang. Lama kelamaan seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, cafe resto yang ada diluar negeri bisa buka cabang juga di Indonesia. Nggak cuma makanan Jepang, tapi makanan Taiwan, Korea, Thailand, bahkan Vietnam juga mulai mudah ditemui di beberapa kota besar di Indonesia. Kita bisa merasakan makanan luar negeri yang autentik seperti membeli di negaranya langsung.
Untuk mempermudah teman-teman food hunter memburu makanan mancanegara yang ada di Bandung, kami membuat 10 referensi tempat kuliner mancanegara baik yg memang berasal dari negaranya maupun merk lokal dengan rasa autentik.
1. Chinese Food – Ma La Tang
jl. Malabar no. 48, Bandung.
Kisaran harga: 5500-9500/tusuk
Halal
Kalau ngomongin chinese food, mungkin sebagian besar dari kita nggak asing dengan makanannya. Sebut saja capcay, ifumie, bakpao, dll. Tidak asing bagi kita karena dari kecil udah nyobain bahkan rasanya udah diadaptasi ke lidah Indonesia. Makanya, pas tahun lalu ada tempat makan dengan makanan khas Beijing di Bandung kami penasaran banget. Ternyata yang dijual adalah Malatang. Pernah coba sebelumnya? 🙂 Buat yang pernah ke negeri bambu, mungkin nggak asing dengan street food khas Beijing ini.
Mala Tang adalah sop pedas ala szechuan yang bikin bibir dan lidah mati rasa karena pedasnya. Kuahnya memang merah, pedas, dan berminyak. Tapi rasanya enaak banget, sekali dimakan langsung nagih. Biasanya dipadukan dengan mie, sate-satean seperti suki yang nantinya akan direbus bareng kuah. Diawal kita bisa memilih sate yg kita mau kemudian dihitung berdasarkan warna tusuk satenya.
Memasuki bulan Februari 2016, ada 2 moment yang ditunggu-tunggu. Pertama, Tahun Baru China atau Imlek yang jatuh pada tanggal 8 Februari 2016, dan yang kedua tentu ajah Hari Kasih Sayang tanggal 14 Februari yang ditunggu-tunggu pasangan muda dan dikutuk para jomblo. Hahaha..
Karena tahun lalu kita udah membahas Imlekan di Hilton Bandung, kali ini kita mau bahas Valentine’s Day di Hilton Bandung.
Setiap Valentine’s Day, Hilton punya Romantic Dinner spesial buat pasangan yang ingin merayakan hari kasih sayang secara exclusive. Kali ini kami berkesempatan buat mencoba lebih dulu Romantic Dinnernya. Walaupun hari itu bukan hari valentine, tapi karena suasananya romantis banget kami jadi terbawa suasana. Memang benar kata orang, hari kasih sayang itu setiap hari dan bisa kapan ajah 😉 Thanks Hilton!
Nah, kami akan jelaskan secara detail apa aja yang kita dapat kalau Valentine’s Dinner di Hilton Bandung untuk tahun 2016 ini. Semoga pasangan-pasangan yang mencari tempat buat romantic dinner jadi terinspirasi ya! 🙂